Minggu, 11 Maret 2012

Penjelasan Even Handling (Inner Class) Pada Java

pada tulisan kali ini, saya akan mencoba menjelaskan tentang Inner Class.
Inner Class adalah suatu Class yang didefinisikan di dalam Class lain. Dengan kata lain, Inner Class adalah anggota (member) dari Class lain, sama halnya seperti variable dan method. Hal ini mengakibatkan instance dari Inner Class dapat mengakses /berbagi dengan instance dari outer Class-nya. Instance dari Inner Class dapat mengakses semua member dari outer Class-nya, bahkan yang private.
Ok, Sekarang saya akan mencoba menjelaskan Inner Class yang regular (Inner Class yang biasa). Regular di sini maksudnya adalah bukan static, method-local, atau anonymous. Coba perhatikan Class berikut:
class MyOuter{
private int x = 7;
class MyInner {
public void seeOuter(){
System.out.println(“Outer x is ” + x);
}
}
}
Walaupun variabel x dari class MyOuter adalah private, MyInner tetap bisa mengaksesnya. Ini salah satu kelebihan dari Inner Class.
Ok, pertanyaan pun akan muncul di benak Anda. Bagaimana cara mengaksesMyInner.seeOuter() ? Yang jelas, kita harus menciptakan instance dari MyInner dahulu. Lalu bagaimana melakukan instantiasi MyInner?
Untuk menginstantiasi sebuah Inner Class, kita harus memiliki instance dari outer Class untuk mengikat Inner Class tersebut. Caranya sebagai berikut:
1. Instantiasi Inner Class dari dalam code outer Class
Perhatikan code berikut:
class MyOuter{
private int x = 7;
public void makeInner(){
MyInner in = new MyInner();
In.seeOuter();
}
class MyInner{
public void seeOuter(){
System.out.println(“Outer x is ” + x);
}
}
}
Code di atas memperlihatkan salah satu cara melakukan instantiasi Inner Class MyInner dari dalam code MyOuter. Ini bisa berjalan jika instance dari MyOuter sudah tercipta, lalu instance tersebut menginvoke method-nya, yaitu makeInner().
Lalu, bagaimana kalo ingin menciptakan MyInner dari luar code MyOuter?
2. Membuat Inner Class obyek dari luar code instance outer Class-nya
Ok, Coba perhatikan kalimat berikut :
“Untuk menginstantiasi sebuah Inner Class, kita harus memiliki instance dari outer Class untuk mengikat Inner Class tersebut”
Bila diperhatikan lebih seksama, Anda pasti menemukan sebuah implikasi. Implikasinya adalah bahwa kita tidak akan bisa melakukan instantiasi Inner Class di dalam static method dari outer class-nya. Nah, ini dia implikasinya. Akan tetapi, Apakah bisa menciptakan Inner Class dari luar outer class-nya atau di dalam static method outer class-nya? Jawabnya adalah Bisa. Dengan sedikit trik tentunya. Perhatikan code berikut:
class AnotherClass{
public static void main(String[] args){
MyOuter mo = new MyOuter();
MyOuter.MyInner inner = mo.new MyInner();
Inner.seeOuter();
}
}
AnotherClass adalah class lain yang tentunya berada dalam satu package dengan OuterClass (karena access modifier OuterClass adalah default). Jika OuterClass public, maka tentu AnotherClass bisa di dalam package mana saja. Atau bisa disingkat sebagai berikut:
class AnotherClass{
public static void main(String[] args){
MyOuter.MyInner inner = new MyOuter().new MyInner();
Inner.seeOuter();
}
}
Cukup sederhana kan?
Sekian pembahasan singkat tentang Inner Class kali ini, Bila ada kebingungan atau saran dapat dikirmkan ke email saya di : Sputraaria@yahoo.com

Macam-Macam GUI Pada Java

Macam-Macam GUI :



Ingin tahu apa saja sih GUI Toolkit yang terdapat pada bahasa pemrograman Java ? Sudah pernah mencoba menggunakan IDE seperti NetBeans atau Eclipse ? Kalau sudah pernah menggunakan NetBeans atau Eclispe, berarti teman-teman secara tidak langsung pernah bersentuhan dengan 2 GUI Toolkit di Java yang paling terkenal dan masing-masing mempunyai pendukung / pengguna yang sama-sama banyak-nya . Sekarang yuk mari kita bahas satu persatu GUI Toolkit yang terdapat pada bahasa pemrograman Java . Sebelum lanjut, sebenarnya apa sih GUI Toolkit itu ? GUI Toolkit yang bisa disebut Widget Toolkit atau Widget Library ini sebenarnya adalah suatu kumpulan dari komponen yang mempunyai fungsi untuk merancang sebuah User Interface atau tampilan form. Contoh nyata dari sebuah Widget adalah Button, TextField, Label, Text Area dan lain-lain. Hm… sampai disini sudah dapat gambaran kan ??
Untuk teman-teman yang pernah membangun aplikasi berbasiskan Java Swing, mungkin akan kaget karena ternyata selain Java Swing di Java ada juga GUI Toolkit yang lain loh, nah apa saja GUI Toolkit tersebut ? Yuk mari kita bahas satu persatu dimulai dari yang standart (produk-nya Sun Microsystem yang sekarang sudah diakuisisi ama Oracle) sampai ke produk dari perusahaan lain maupun produk buatan komunitas.

AWT (Abstract Window Toolkit) – SUN Microsystem -> Oracle Product
AWT (Abstract Window Toolkit) ini adalah GUI Toolkit pertama pada bahasa pemrograman Java, sayang-nya AWT ini sangat-sangat kekurangan komponen yang biasa digunakan untuk membangun sebuah aplikasi desktop secara lengkap (komponen tabel saja tidak ada  ) Terlepas dari kurang-nya komponen GUI yang terdapat pada AWT (Abstract Window Toolkit), aplikasi yang dibangun menggunakan AWT (Abstract Window Toolkit) akan tampak seperti aplikasi native. Maksudnya yaitu, jika aplikasi yang dibangun menggunakan AWT (Abstract Window Toolkit) ini dijalankan pada Sistem Operasi Windows. Maka aplikasi ini akan terlihat seperti aplikasi Windows pada umum-nya, dan begitu juga jika dijalankan pada Sistem Operasi Mac ataupun GNU/Linux. Kenapa ini bisa terjadi, karena AWT (Abstract Window Toolkit) ini benar-benar memanggil native subrutin untuk menggambar setiap komponen-nya ke layar. Tidak percaya ? Mari kita lihat tampilan ke 2 screenshot dibawah ini :

tampilan AWT berbasis windows
tampilan AWT berbasis linux
Java Swing – SUN Microsystem -> Oracle
Nah ini dia GUI Toolkit yang mungkin paling banyak dikenal oleh teman-teman yang baru belajar Pemrograman GUI di Java dibandingkan dengan GUI Toolkit yang lain  GUI Toolkit ini lebih banya
k dikenal dikarenakan dukungan tutorialnya yang cukup banyak bertebaran di Internet, dan juga merupakan standart dari Java yang mana kita tidak perlu melakukan penambahan library lagi kalau ingin menggunakan GUI Toolkit ini. Selain itu, terdapat 2 IDE besar yang menggunakan GUI Toolkit Java Swing yaitu NetBeans IDE(OpenSource) dan IntelliJ IDEA (mempunyai versi OpenSource dan Komersial) 
Dibandingkan dengan pendahulu-nya yaitu AWT (Abstract Window Toolkit), Swing mempunyai lebih banyak komponen pendukung untuk membangun sebuah aplikasi yang lengkap untuk keperluan desktop. Selain didukung dengan banyak-nya komponen, Swing ini benar-benar murni 100 % ditulis dengan bahasa pemrograman Java tanpa adanya sebuah wrapper untuk memanggil rutin-rutin native code via JNI (Java Native Interface). Seluruh komponen yang terdapat pada Swing, semuanya murni digambar sendiri menggunakan API (Application Programming Interface) 2D untuk memanggil rutin-rutin dasar penggambaran komponen-nya. Nah dengan model seperti ini, memungkinkan sekali aplikasi yang dibangun menggunakan Swing tampak sama persis di berbagai macam Sistem Operasi.


Selain itu, Swing juga mempunyai kemampuan untuk berganti-ganti tampilan menggunakan LAF (Look And Feel) atau themes  Sayang-nya, jika kita menginginkan tampilan GUI yang native (tampilan-nya sama seperti aplikasi-aplikasi lain pada sistem operasi target) Swing seperti-nya masih terasa kurang smooth terutama dukungan pada font rendering-nya  . Untuk teman-teman yang penasaran bagaimana sih sebenarnya tampilan dari GUI Toolkit Swing ini ? Dibawah ini adalah screenshot Swing standart yang bisa kita gunakan tanpa perlu menambahkan library lagi 









SWT (Standart Widget Tookit) – IBM Product -> Eclipse Foundation
SWT (Standart Widget Toolkit) ini adalah sebuah GUI Toolkit yang dikeluaran oleh IBM sebagai alternatif dari AWT/Java Swing milik SUN Microsystem, yang membedakan antara SWT (Standart Widget Toolkit) dan AWT/Java Swing adalah SWT ini benar-benar mengakses native GUI library yang terdapat pada Sistem Operasi melalui JNI (Java Native Interface). Dengan model seperti ini, memungkinkan tampilan aplikasi yang dibangun menggunakan GUI Toolkit SWT menjadi sama persis dengan aplikasi native lain-nya. Kekurangan dari model pemanggilan native GUI library seperti ini adalah kita harus menyediakan library untuk tiap-tiap Sistem Operasi target aplikasi kita.
Sedangkan tampilan dari aplikasi yang menggunakan SWT (Standart Widget Toolkit) ini kurang lebih seperti gambar dibawah ini :

CONTOH FORM SWT
Sebelum mulai menggunakan GUI Toolkit SWT, kita harus mendownload dahulu library swt.jar yang sesuai dengan Sistem Operasi yang teman-teman gunakan dari halaman project SWT



QtJambi – Trolltech -> Nokia Product -> Stopped and Taken By Community
Pernah menggunakan Desktop Environment KDE ? Ingin membuat aplikasi yang tampilan-nya mirip dengan KDE ? Kalau teman-teman ingin membangun aplikasi yang tampilan-nya tampak seperti aplikasi yang terdapat pada 
KDE tapi masih ingin menggunakan bahasa java sebagai dasar-nya, maka QtJambi adalah pilihan yang tepat untuk teman-teman. Karena QtJambi ini merupakan binding Qt Framework dengan bahasa Java, tetapi sayang-nya proyek QtJambi sudah tidak disupport oleh Nokia dan secara resmi telah ditutup Untung-nya, awal tahun ini ada beberapa developer yang peduli dengan kelangsungan proyek ini dan akhir-nya membuat sebuah komunitas untuk melanjutkan pengembangan proyek QtJambi, sekarang teman-teman bisa melihat perkembangan proyek QtJambi ini pada halaman QtJambi Community . Hm.. penasaran dengan tampilan aplikasi yang dibangun menggunakan QtJambi ? Kalau iya, silahkan lihat screenshot dibawah ini :

DomBookmarksQtJambiContoh Aplikasi QtJambi
Hmm… keren bukan ? Tetapi sama seperti SWT (Standart Widget Toolkit) yang sudah dibahas diatas, aplikasi yang dibangun menggunakan QtJambi ini benar-benar mengakses native library yang terdapat pada Sistem Operasi. Meskipun masalah tersebut (baca library) sudah disediakan oleh QtJambi, tapi jika kita ingin men-distribusikan aplikasi ke client. Kita masih harus memasukkan native library tersebut ke dalam CLASSPATH aplikasi, agar aplikasi yang kita bangun bisa berjalan dengan sempurna. Tapi kalau masalah ini bisa teman-teman akomodasi, kenapa tidak dicoba kan ? Dan untuk teman-teman yang memang ingin mencoba membangun aplikasi menggunakan QtJambi, jangan lupa untuk menambahkan kebutuhan-kebutuhan dibawah ini kedalam CLASSPATH aplikasi yang teman-teman buat. Kebutuhan-kebutuhan tersebut yaitu :
  1. qtjambi-x.x.x.jar, dimana x adalah nomor versi library qtjambi
  2. qtjambi-os-x.x.x.jar, dimana os adalah sistem operasi target dan x adalah nomor versi dari library qtjambi

Contoh Program Event Handling pada java

Anda pasti tahu apa sih message dialog itu, bukan??? Nah, sekarang kita akan membuat program Java sederhana dengan menggunakan Event Handling. Yaitu membuat message box. Langsung saja simak....
Contoh program berikut ini menampilkan jenis-jenis window pesan di Java. Window pesan (message dialog) antara lain bertipe warning message, information message, confirmation message, dan juga input message. Class yang digunakan adalah class JOptionPane.

Nah, tampilannya akan menjadi seperti ini:


import java.awt.*;
import java.awt.event.*;
import javax.swing.*;

public class ClickMe extends JFrame implements ActionListener {
private JButton tombol;

public ClickMe() {
super ("Event Handling");

Container container = getContentPane();
container.setLayout(new FlowLayout());

tombol = new JButton ("Click Me!");
tombol.addActionListener(this);
container.add(tombol);

setSize (200,100);
setVisible (true);
}

public static void main (String arg[]) {
ClickMe test = new ClickMe();
test.setDefaultCloseOperation(JFrame.EXIT_ON_CLOSE);
}

public void actionPerformed (ActionEvent e) {
if (e.getSource() == tombol) {
JOptionPane.showMessageDialog(null, "You click me, guys !!!");
}
}
}

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by I Gede Putra - Premium Blogger Themes | Bluehost