Minggu, 11 Desember 2011

Perbedaan Compiler DAN Interpreter


Perbedaan antar keduanya adalah sebagai berikut :
COMPILER
  • Compiler adalah program sistem yang juga berfungsi sebagai penterjemah kode program ke dalam bahasa mesin agar bisa dijalankan oleh mesin.
  • compiler, menterjemahkan seluruh instruksi sekaligus. Selanjutnya hasil terjemahan (setelah melalui tahapan lain) bisa dijalankan secara langsung, tanpa tergantung lagi oleh program sumber atau compilernya.
  • pada compiler, proses pembuatan dan pengujian membutuhkan waktu relatif lebih lama, sebab ada waktu untuk mengkompilasi (menerjemahkan) dan ada pula waktu untuk melakukan proses linking. Program akan berhasil dikompilasi hanya jika program tak mengandung kesalahan secara kaidah sama sekali.
  • pada compiler, proses eksekusi dapat berjalan dengan cepat, sebab tak ada lagi proses penerjemahan.
  • pada compiler, kode program bisa dirahasiakan, sebab yang dieksekusi adalah program yang dalam bentuk kode mesin.
  • Contoh bahasa pemrograman yang menggunakan compiler adalah Visual Basic, Fortran, Cobol, Pascal, C, dlsb.
INTERPRETER
  • Interpreter adalah program sistem yang berfungsi sebagai penterjemah kode program yang dibuat oleh programmer ke dalam bahasa mesin.
  • Interpreter mengeksesusi perintah baris demi baris dengan mengikuti logika yang ada.
  • Secara garis besar, Interpreter menterjemahkan baris per baris.
  • Pada interpreter, penyusunan program relatif lebih cepat dan bisa langsung diuji sekalipun masih ada beberapa kesalahan secara kaidah dalam program.
  • Pada interpreter, kecepatannya menjadi lambat sebab sebelum suatu instruksi dijalankan selalu harus diterjemahkan terlebih dahulu. Selain itu, saat program dieksekusi, interpreter juga harus selalu berada dalam memori. Jadi memori selalu digunakan baik untuk program maupun interpreter.
  • Pada interpreter, kode program tidak dapat dirahasiakan.
  • Contoh bahasa pemrograman yang menggunakan interpreter yaitu PHP, ASP, Perl, dan msh byk lagi.

Membuat MP3 Player Dinamis


Baiklah kali ini kita akan belajar membuat program java yang berorientasi Object…
kan bosen juga kalo tiap hari hanya baca pengertian terus.. maka dari itu sekarang kita akan belajar membuat program sederhana
yaitu membuat MP3 player dinamis..
sebelum memulai, ada beberapa software yang harus anda instal, antara lain :
  • instal netbeans! belum punya, download disini
  • install java MP3 plugin! belum punya, cari disini
  • terakhir instal jmf (java media framework)! download disini
setelah anda menginstal semua program di atas, saat nya untuk kita lanjut ke langkah berikutnya.
TUTORIAL
    1. buka netbeans!
    2. buatlah project baru dengan cara. klik menu file>new project. atau shortcut ctrl+shift+N
    3. pada kotak dialog New project, pilih categories JAVA. kemudian pada bagian project pilih JAVA APPLICATION!
      kemudian klik next!
  1. beri nama project! dan pilih directory anda akan menyimpan project!
    contoh (nama project Example1 di directory dekstop) kemudian klik finish
  2. klik pada Package example (dibagian kiri atas)

    kemudian klik menu file>new File! shortcut ctrl+N!
    kemudian pada dialog new file. di bagian categories pilih SWING GUI FORM! dan pada bagian project pilih JAPPLET FORM!
    Klik next!
  3. beri nama file. contoh nama project MP3Dinamis! kemudian klik finish!
  4. kemudian pada bagian desain. pertama tambahkan object PANEL ke dalam form!
    dan perbesar sesuai besar tampilan form anda!
  5. kemudian tambahkan object yang lain hingga jadi seperti di bawah ini!
  6. Sekarang kita beralih ke tab Source. yang bearati menandakan bahwa kita akan bermain coding sekarang.
    pada tab source ketik script berikut di bawah package example!
  7. kemudian deklarasikan / inisialisasikan object dari class!
    tambahkan script berikut di bawah public class!
  8. tambahkan method dengan nama mainkan():
    tambahkan script berikut di luar public class!
  9. tambahkan script berikut di dalam button add file..
    dengan cara. kembali ke tab desain, klik kanan button add file..! dan pilih Event>Action>ActionPerformed!
  10. tambahkan script berikut pada button PLAY!
  11. tambahkan  script berikut pada button DELETE!

  12. Run project dengan cara klik SHIFT+F6
catatan :
sifat dari script pada java adalah caseSensitive. jadi anda harus mengtikkan script sesuai dengan ynag saya berikan.
tidak boleh ada salah tanda. huruf kecil dan huruf kapital sangat berpengaruh.
apabila project sudah running, cara music agar dapat di play adalah anda harus meng-klik nama file yang ada dalam list
setelah anda menambahkannya. begitu juga jika anda ingin men-hapusnya.
semoga berhasil dan sampai jumpa pada artikel selanjutnya
Thank YOU

Tutorial Membuat Web Browser Menggunakan Bahasa Pemrograman C#


Membuat web browser dengan bantuan kakas Visual C# 2008 Express Edition tidaklah sulit. Hanya kurang dari 20 menit kita sudah bisa membuat sendiri simple web browser yang dapat digunakan untuk berselancar di dunia maya.
Tujuan latihan ini ialah menjelaskan bagaimana cara menggunakan / mengimplementasikan kontrol WebBrowser yang terdapat pada IDE VC# 2008 Express. IDE yang digunakan tentu saja Visual C# 2008 Express Edition yang dapat diunduh secara gratis di sini.
Berikut langkah-langkahnya :
1. Buka Visual C# 2008 Express Edition. Pilih File –> New Project. Akan muncul jendela New Project.
2. Pada jendela New Project, Pilih Windows Form Application pada menu Templates. Kemudian ketikkan nama aplikasi yang diinginkan pada textbox Name di bagian bawah. Kemudian tekan Ok.
3. Kemudian desainlah sebuah form seperti gambar di bawah ini :
Ket gambar:
1. ToolStrip1
2. ToolStrip2
3. StatusStrip1
4. ToolStripButton1 (Text : Back | Name : tsbBack | TextImageRelation : ImageAboveText)
5. ToolStripButton2 (Text : Forward | Name : tsbForward | TextImageRelation : ImageAboveText)
6. ToolStripButton3 (Text : Stop | Name : tsbStop | TextImageRelation : ImageAboveText)
7. ToolStripButton4 (Text : Refresh | Name : tsbRefresh | TextImageRelation : ImageAboveText)
8. ToolStripButton5 (Text : Home | Name : tsbHome | TextImageRelation : ImageAboveText)
9. ToolStripSeparator1 
10. ToolStripButton6 (Text : Search | Name : tsbSearch | TextImageRelation : ImageAboveText)
11. ToolStripLabel1 (Text : Address)
12. ToolStripTextBox1 (Name : txtAddress| width : 350)
13. ToolStripButton7 (Text : Go | Name : tsbGo | TextImageRelation : ImageAndText)
14. ToolStripLabel2
15. ToolStripProgressBar1
16. WebBrowser1
4. Tekan F7, Kemudian ketikkan kode program berikut :
using System;
using System.Collections.Generic;
using System.ComponentModel;
using System.Data;
using System.Drawing;
using System.Linq;
using System.Text;
using System.Windows.Forms;

namespace Simple_Browser
{
    public partial class Form1 : Form
    {
        public Form1()
        {
            InitializeComponent();
        }

        private void Form1_Load(object sender, EventArgs e)
        {
            tsbBack.Enabled = false;
            tsbForward.Enabled = false;
            tslStatusAplikasi.Text = "Siap...";
        }

        private void webBrowser1_DocumentCompleted(object sender, WebBrowserDocumentCompletedEventArgs e)
        {
            if (this.Text != "")
            {
                this.Text = this.Text + " - " + e.Url.Host.ToString();
            }
            else
            {
                this.Text = System.IO.Path.GetFileNameWithoutExtension(this.Text) + " - " + e.Url.Host.ToString();
            }

            tslStatusAplikasi.Text = "Siap...";
        }

        private void webBrowser1_Navigating(object sender, WebBrowserNavigatingEventArgs e)
        {
            if (webBrowser1.CanGoBack)
            {
                tsbBack.Enabled = true;
            }
            else
            {
                tsbBack.Enabled = false;
            }

            if (webBrowser1.CanGoForward)
            {
                tsbForward.Enabled = true;
            }
            else
            {
                tsbForward.Enabled = false;
            }

            tslStatusAplikasi.Text = "Navigasi ke : " + e.Url.Host.ToString();
        }

        private void webBrowser1_ProgressChanged(object sender, WebBrowserProgressChangedEventArgs e)
        {
            if (e.CurrentProgress < e.MaximumProgress)
            {
                if (tpbStatus.Value >= tpbStatus.Maximum)
                {
                    tpbStatus.Value = tpbStatus.Minimum;
                }
                else
                {
                    tpbStatus.PerformStep();
                }
            }
            else
            {
                tpbStatus.Value = tpbStatus.Minimum;
            }
        }

        private void txtAddress_KeyUp(object sender, KeyEventArgs e)
        {
            if (e.KeyCode == Keys.Enter) { webBrowser1.Navigate(txtAddress.Text); }
        }

        #region "Navigasi"

        private void tsbBack_Click(object sender, EventArgs e)
        {
            webBrowser1.GoBack();
        }

        private void tsbForward_Click(object sender, EventArgs e)
        {
            webBrowser1.GoForward();
        }

        private void tsbStop_Click(object sender, EventArgs e)
        {
            webBrowser1.Stop();
        }

        private void tsbRefresh_Click(object sender, EventArgs e)
        {
            webBrowser1.Refresh();
        }

        private void tsbHome_Click(object sender, EventArgs e)
        {
            webBrowser1.GoHome();
        }

        private void tsbSearch_Click(object sender, EventArgs e)
        {
            webBrowser1.GoSearch();
        }

        private void tsbGo_Click(object sender, EventArgs e)
        {
            webBrowser1.Navigate(txtAddress.Text);
        }

        #endregion
    }
}
5. Setelah selesai mengetik kode program, pilih menu Debug –> Start Debugging pada toolbar atau Tekan F5 untuk menjalankan aplikasi. ketikkan URL website yang ingin dibuka. Jika tidak ada kesalahan, maka aplikasi sudah dapat menampilkan laman web yang dituju seperti gambar di bawah ini.
Ok, sampai di sini dulu dicopy dari masdip.wordpress.com

failover mikrotik confignet

Skema

jika IP 125.165.171.157 hidup

comment utama disabled no

jika IP 125.165.171.157 mati

comment utama disabled yes

di routing ke modem 1




jika IP 110.137.134.30 hidup

comment backup disabled no

jika IP 110.137.134.30 mati

comment backup disabled yes

di routing ke modem 2

Menggunakan tools Netwatch

125.165.171.157

#up
/ip route set [find comment="utama"] disabled=no

#down
/ip route set [find comment="utama"] disabled=yes

110.137.134.30

#up
/ip route set [find comment="cadangan"] disabled=no

#down
/ip route set [find comment="cadangan"] disabled=yes

Jumat, 09 Desember 2011

Hal-hal yang Dilarang Ketika Tidur

1. jangan tidur memakai jam tangan: jam tangan menimbulkan radioaktif, walau sedikit, kalo lama memakainya bisa bahaya


2. jangan tidur memakai bra: pemakaian BH diatas 12 jam dapat menyebabkan kanker payudara


3. jangan tidur membawa hape ke ranjang: gelombang magnet yg ditimbulkan hape dapat merusak sistem syaraf


4. jangan tidur memakai make up: hal ini menyebabkan kulit kita sulit bernafas



5. tidur dengan selingkuhan: hal ini menyebabkan anda bisa terkena berbagai penyakit(aids, sipilis, dsb) dan parahnya, kalau yang anda selingkuhi sudah unya pasangan dan ketahuan oleh pasangan itu, bisa2 anda tidak akan bangun2 lagi karena dibunuh.. hehehehe


6. jgan coba jadi polisi tidur: tau sendiri kan akibatnya?

KORAN MASA DEPAN

  Koran memberikan banyak manfaatkepada kita. Sebagai sumber informasi, sumber bahan bacaan, bahkan referensi untuk kita. Koran juga dapat menjadi Media komunikasi massa yang cukup efektf untuk mempromosikan suatu produk. Karena sebab itulah dalam bahasa inggris benda ini disebut sebagai newspaper. Yup, kertas berita. atau surat kabar.
Sadar atau tidak, ada beberapa disadvantage yang kita peroleh dari koran. Bagi bumi tercinta, koran berperan besar menghabiskan stok hutan karena pemakaian kertas besar-besaran untuk mencetaknya. Setiap hari, jutaan exsemplar koran digandakan diseluruh dunia. Tentunya, jutaan kilo kertas pula yang dipakai untuk membuatnya. Dari sisi pengguna pemakaian kertas ini juga akan menambah biaya yang harus dikeluarkan untuk membaca informasi pada koran. Tentunya pengguna koran (pembaca) akan direpotkan juga dengan limbah koran yang menggunung setiap bulannya.
Nah, dari beberapa kesulitan tadi, muncullah ide untuk membuat koran tanpa kertas. Paperless newspapers. Agak Lucu juga konsepnya, Masa kertas berita tanpa kertas.. heehhe. Sekalilagi saya tekankan bahwa teknologi ini masih sebatas konsep, belum direalisasikan. 
Konsep ini diintegrasikan dengan jam dinding digital. Update berita dilakukan melalui jaringan internet dengan perantara Wifi yang tertanam pada konsep ini. Pada malam hari, anda bisa meletakkan “koran” ini diatas receiver dan pada malam hari content yang telah terdownload akan “dicetak” ke bagian “koran”nya. 


              Koran ini sendiri sejatinya adalah sebuah display dengan ukuran tertentu (lihat gambar). Yang entah terbuat dari apa (saran:e-paper). Memiliki sifat fleksibel dan transparan saat tidak menampilkan berita. Koran ini juga dilenglapi dengan tombol untuk membaca halaman selanjutnya atau sebelumnya. 
Lihat video ini agar anda lebih mudah memahami apa yang saya maksudkan. (musiknya memang sedikit mengecewakan *halah…*) 

Tapi menurut hemat saya, ada beberapa hal yang masih perlu dipetanyakan dari konsep koran seperti ini. diantaranya: Berapa banyak orang yang harus kehilangan pekerjaan jika proses pencetakn kertas pada koran ditiadakan. Karena terkoneksi dengan internet, tentunya kemungkinan untuk di sabotase lebih besar. Pastinya tidak lucu jika dipagi hari anda ingin membaca berita namun yang muncul gambar Roy sukro seksi.. hahaha.. Saya meragukan keberlanjutan ide ini mengingat sekarang ada peranti semacam iphone atau blackberry yang dapat dengan mudah diintegrasikan dengan internet dan tentunya dapat mengupdate berita dengan lebih cepat.

by : http://www.shirogadget.net/tag/teknologi-terbaru/

Rabu, 07 Desember 2011

Tutorial Best Codec 2011 with hi 10p

Basically, Hi10P is just an H.264 profile which uses 10 bits of information to represent color — doing this for some reasonmeans we can get less banding (if you don’t know what that is, just know that it’s a Bad Thingand a smaller file size. I won’t go into any further detail here but it’s basically a huge improvement. This guide is intended to help people find ideal media player solutions to play back Hi10P content — and Anime in general — and will be updated constantly as new information gets released or existing products change.

How to play back Hi10P content:

There are a number of different methods available to achieve (smooth) Hi10P playback:
  • Download the SMplayer standalone, or just use mplayer2 from the CLI
  • Grab the latest CCCP and use the player that comes with it (CCCP will dither everything down to 8 bit before rendering.You might also run into performance issues on slower hardware
  • Use MPC-HC together with madVR and LAV (jump to guide) (maximum quality but needs a bit of configuration + tweaking)
  • Download the latest unstable build of VLC Media Player (you really shouldn’t be using VLC) and install it
  • If you’re having trouble playing Hi10P due to performance reasons, CoreAVC 3 is now out, but it still has some issues. Oh, and apparently worse performance than ffdshow. Never mind this, don’t install CoreAVC except for 8-bit software decoding (oh, LAV Video has faster CUDA decoding as well for 8-bit)
Pick one!
Mplayer2 (and SMplayer by extension) will be fine for most users, especially those who want something that just works out of the box. For the maximum playback quality however, you’ll need to use MPC-HC + madVR as shown below.
If you use some other operating system like GNU/Hurd/Linux/Haiku/BSD/VMX/OS/2/MS-DOS/Menuet/BareMetalOS/whatever, it’s the same deal — just get mplayer2 or VLC.
On Mac OS X, get Mplayer OSX with these binaries if you want OC and other neat stuff.

How NOT to play back Hi10P content:

  • CoreAVC in CUDA mode, DXVA, LAV CUVID as well as the stable versions of VLC and ffdshow do not support Hi10P at the time of writing, because no graphics cards support 10-bit decoding
  • The SVN build of ffdshow-tryouts now supports Hi10P
  • Note: Using VSFilter (aka DirectVobSub) with Hi10P requires dithering material down to 8-bit first, which can introduce some quantization inaccuracies later on and also uses incorrect levels due to a bug in swscale (when using CCCP/ffdshow or LAV to dither)

Pros of Hi10P:

  • Significantly higher compression ratios resulting in vastly decreased file sizes. The first rounds of testing show a 20-40% improvement on file sizes
  • Far more information is preserved from the original, removing such issues as banding and poor detail in dark scenes
  • The encoder will have less things to worry about

Cons:

  • Slower decoding and encoding
  • No support for DXVA or CUDA as of writing
  • Slight compatibility issues when using obscure, obsolete devices like the PS3 to play back movies — but who does that, really?

Motivation behind switching:

All technology is designed to move into the future. It was the same way with DVDs, the same way with Blu-ray discs, the same way with DivX and it’s the same with Hi10P. Newer decoders are much faster even with Hi10P content than decoders were in 8-bit mode a year ago, so that alone gives us the power needed to back it.

How to encode in Hi10P:

Assuming you already know how to encode, grab the relevant “10bit depth” build of x264. On Linux, just run “./configure –bit-depth=10” before compiling.
Special notice: The official x264 builds are still bugged and convert the levels incorrectly. If you want an unofficial build of x264 with the the fixes, use JEEB’s builds or patch it yourself.
If you use CRF, increase it slightly. If you use a bit rate, you can lower it a bit. Groups are still working hard to find the best settings, so only time will tell how much to raise/lower CRF by.
Make sure you either tag your releases with “Hi10P” or mention it somewhere in the description. Feel free to link back tothis guide in the post/readme, to help people set up a working media player before they go whine in your comments section.

Examples of Hi10P content:

Hi10P anime samples can be found click here or here.
There are plenty of picture comparisons available too. Remember to keep in mind that it isn’t 100% perfect yet and encoders are working hard to get the right settings.

Misconceptions about Hi10P and 10-bit output:

Having a 10-bit (aka 30-bit / DeepColor) display is NOT needed to see the benefits of Hi10P – 10-bit content, even when dithered down to 8 bit, is still significantly higher quality than 8 bit content, and the file sizes speak for themselves.
However, should you be one of the 0.01% of people with a 10-bit (or higher) display, you’ll need something like an AMD FirePro card, because even though the hardware is literally exactly the same, you can not for some reason just use the FirePro drivers and enable 10-bit output. It’s quite impossible, I’m sure of it. You’ll also need to use EVR CP because madVR doesn’t support 10 bit output yet for whatever reason I can’t fathom, but if you can patch your FirePro drivers I assume you can set up EVR CP as well.

Setup guide for MPC-HC + madVR:

This method will result in higher image quality and performance than using CCCP (or anything ffdshow-based, really), so if you’re struggling to play back Hi10P anime, or even regular 1080p, consider trying this. MadVR and LAV are updated regularly and uses very new versions of libav for decoding as well as custom edits to make 10-bit decoding even faster, giving it much more speed than the ridiculously outdated ffdshow-tryouts project, and the even more ridiculously outdated CCCP codec pack that is based on it.

Step Zero: Prerequisites:

  1. Uninstall ALL instances of MPC-HC, CCCP, ffdshow, madVR, Haali, K-lite, CoreAVC etc. you might have on your system.
    This is a clean guide that requires no other prerequisites to function, and ideally should have none installed either.

Step One: Downloading and Installation:

  1. Download and install the latest version of MPC-HC (you want the .exe version for an installer)
    Note: Get the 32-bit version (called x86) ONLY! The 64-bit version is incompatible with madVR and will not function at all
  2. Install the LAV Filters. These are necessary for decoding video and audio. You need to select the Splitter as well if you don’t want to use Haali, otherwise you have to install Haali manually:
  3. Obtain and install the latest version of Haali’s Media Splitter
  4. Note: You can skip this step if your PC isn’t very powerful! Download the latest version of madVR and extract it anywhere you like. Run install.bat inside the folder. DO NOT DELETE THE FOLDER AFTERWARDS, madVR lives inside it and does not copy itself anywhere else. Move it somewhere sensible before installing, for example C:\Program Files\madVR.
    Note: Make sure you’re logged in as an Administrator when running this! Do not right click and “run as admin”, log in as admin and run it normally!

Step Two: Configuration:

  1. Open up MPC-HC’s options menu. Under “Internal Filters”, disable everything. You can leave some of the ones on the left active, but make sure you’ve disabled all of the ones not selected here:
  2. Under Playback, enable “Auto-load subtitles”:
  3. Under Subtitles, make sure “Allow animation when buffering” is enabled, and “Maximum texture resolution” is set to “Desktop”:
  4. Under Output, choose “madVR” as renderer: Note: If you skipped madVR, or you’re experiencing lagging, frame drops or poor performance in general, set this to “EVR Custom Pres.”, “Haali Renderer” or “VMR-9 (renderless)” instead – try them in that order until you find one that works.
  5. Make sure the LAV Video is selected as default decoder. If in doubt, go to external filters, choose “Add Filter”, select LAV Video Decoder and switch it to “Prefer”:
  6. After making the above changes, restart MPC-HC and play back any file. You should notice the madVR icon in the system tray. Right click this to access the settings:

    Once inside, disable the “fullscreen exclusive mode” under Rendering -> General Settings. I recommend leaving this off unless you are having playback problems, because it prevents you from taking screenshots and makes the transition to fullscreen very ugly (It also messes up MPC-HC’s interface):

Step Three: Confirmation:

  1. Play back a Hi10P file and use Ctrl+J to enter the OSD: (If it doesn’t show up or looks completely different, doublecheck output configuration)

    Correct

    Incorrect

  2. Finally, check the “Filters” list (in the right click menu of MPC-HC during playback) and confirm that LAV Video is being used:

Troubleshooting:

    • If you see occasional blocks or screwed up, oversaturated color, but it’s otherwise completely fine, then you’re not using one of the above-mentioned software, or you’re using an outdated version that doesn’t support Hi10P playback correctly
    • Remember to restart MPC-HC about every time you make a change – it only reloads filters and renderers on startup
    • If you’re using MPC-HC’s internal subtitle renderer and animations don’t work properly or anything else looks wrong, enable “Allow animations when buffering” in the Subtitles menu. Note: The MPC-HC internal renderer uses the same exact rendering code as DirectVobSub, except it’s also multi-threaded. Everything that DirectVobSub can play back, MPC-HC can too! It is not bugged or lacking.
  • If you don’t see subtitles after adding madVR as prefer, update your version of MPC-HC to at least build 3520 (which is still beta)! Alternatively, don’t add it as prefer and remove / de-prioritize the conflicting filters instead (example with ffdshow is shown above)
  • If you still don’t see it, double check to see that you have the 32-bit version of MPC-HC and not the 64-bit version
  • Creating Direct3D device failed (8876086c): Go to your output configuration and change the video renderer from madVR to something like EVR Custom Pres
  • Slow performance, frame drops, lagging: See the line above
  • If you’re having trouble taking screenshots, keep in mind that the best way to take screenshots from madVR is pressingPrintScreen on your keyboard, then pasting it to an external editing program like mspaint
  • Should you have any remaining problems, don’t hesitate to contact the author over IRC#coalgirls on irc.rizon.net

(Bonus/Optional) Adding ffdshow:

Adding ffdshow will allow you to use its audio decoder (for filters + a more customizable mixer), as well as using it for formats other than AVC1 (H.264), VC1 and MPEG-2. Especially for older 480p and worse content (which isn’t likely to be encoded in AVC1), you can use the ffdshow deblocking or debanding filters to attempt to improve image quality this way.
  1. Install the latest ffdshow-tryouts
  2. Open ffdshow’s settings dialog, under “DirectShow control” set the merit to normal: (To get here, just go to Start -> All Programs -> ffdshow -> Video decoder configuration)
  3. Double check Step Three to make sure ffdshow doesn’t touch your H.264 video
Enjoy Anime!

Feedback and disclaimer:

If something is terribly wrong here or needs to be updated (even if it’s just a typo), leave a comment below and I’ll do my best to get back to you. You can also contact the author directly.
All content here is provided as-is with no actuary or implied warranties or guarantees of bodily, mental or otherworldly safety. If you don’t like the fact that every sentence is full of links, blame MediaWiki.
Guide originally inspired by Ryuumaru. All content based on nand’s original research and Google. All text and images are in public domain, except for the background video content on the OSD screenshots, which belongs to the owner ofBakemonogatari.
No credit needs to be given when copying any content in this post in whole or in part, but a link back would still be beneficial since this post is guaranteed to be updated constantly and reflects the latest developments in decoding / media playback. If you want to link back, you can use the provided button:

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by I Gede Putra - Premium Blogger Themes | Bluehost